Kali ini saya akan menshare artikel yang saya
baca dari muslim.or.id. Semoga bermanfaat.
Amat banyak
hadits-hadits Nabi yang memerintahkan untuk mendirikan dan menyempurnakan
shalat serta memperingatkan agar berhati-hati kalau tidak tumakninah dalam
shalat dan berhati-hati agar tidak terlewat rukun-rukun dan hal-hal yang wajib
dilakukan dalam sholat. Di antara hadits-hadits tersebut –selain yang sudah
disebutkan sebelumnya- adalah:
Pertama, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim
dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ
Yang namanya menyempurnakan, mesti harus
dengan tumakninah/tenang.
Kedua, dalil lainnya adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Ali
bin Syaiban yang mengatakan, “kami pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau melirik kepada seorang yang sholatnya tidak
tegak (yaitu tidak lurus tulang punggungnya) dalam ruku dan sujud. Setelah
selesai sholat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda
يا معشر المسلمين لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ
يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ والسُّجُوْدِ
“Wahai kaum muslimin,
tidak ada shalat bagi mereka yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku’ dan
sujud’” (HR Ahmad 16297,
Ibnu Majah 871 dan dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 7977)
Yakni tidak meluruskan tulang punggungnya
ketika ruku’ dan sujud. Hadits ini adalah dalil bahwa berdiri, duduk dan
tumakninah adalah rukun dalam sujud dan sholat.
Ketiga, Abu Ya’la meriwayaktan dalam Musnad-nya dengan sanad yang hasan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang lelaki yang sedang sholat namun tidak
menyempurnakan ruku’nya dan seperti ayam yang sedang mematuk dalam sujudnya (karena
cepat sujudnya –pent). Maka beliau bersabda,
لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى ما هو عليه مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ
مُحَمَّدٍ
“Kalau orang ini mati
dengan kondisi sholat yang demikian, maka dia mati bukan di atas ajaran
Muhammad” (Musnad Abu Ya’la No
7184, diriwayatkan oleh ath Thabrani dalam al Kabiir No 3840, dihasankan oleh
al Albani dalam Shifat ash Shalah halaman 131)
Ini adalah ancaman
yang sangat keras, orang yang melakukan perbuatan tersebut dikhawatirkan akan
mati dalam keadaan suul khaitmah, mati tidak di atas Islam, wal’iyadzubillah.
Keempat, Imam Ahmad dan selainnya meriwayatkan sebuah
hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu yang mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku 3 perkara dan melarangku 3 perkara:
ونَهَانِي عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ، وإِقْعَاءٍ
كَإِقْعَاءِ الكَلْبِ، والْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ
Beliau melarangku sujud dengan cepat seperti ayam mematuk, duduk
seperti duduknya anjing, dan menoleh-noleh seperti rusa (HR Ahmad 8106, Dihasankan oleh Syaikh
al Albani dalam Shahih at Targhib 555)
Kelima, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dalam Shahih Bukhari, bahwa suati ketika Hudzaifah bin Yaman melihat seseorang yang tidak sempurna ruku’
dan sujudnya. Ketika orang ini selesai shalat, Hudzaifah berkata kepadanya,
“Sholat macam itu?” kemudian kiranya Hudzaifah berkata, “Seandainya engkau
mati, engkau mati bukan diatas sunnah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Dalam riwayat lain, “Seandainya engkau mati, engkau mati
tidak diatas fitrah yang Allah fitrahkan untuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari 791)
Keenam, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
dan selainnya dari sahabat Thalaq bin Ali radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى صَلَاةِ عَبْدٍ لَا
يُقِيمُ فِيهَا صُلْبَهُ بَيْنَ رُكُوعِهَا وَسُجُودِهَا
“Allah tidak akan
melihat seorang hamba yang tidak meluruskan tulang punggungnya ketika ruku’ dan
sujud” (HR Ahmad 16283, Al Albani
menganggap sanadnya baik dalam Ash Shahihah 2536)
Ketujuh, Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih Muslim
dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kalau beliau
bangkit dari ruku’, beliau tidak turun sujud sampai benar-benar berdiri.
Apabila beliau bangkit dari sujud, beliau tidak sujud kembali sampai
benar-benar duduk dengan tegak” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim 498)
Sesungguhnya hadits yang
memerintahkan untuk menjaga sempurnanya ruku’, sujud dan ketika bangkit dari
ruku’ atau sujud, serta hadits yang menunjukkan bahwa hal tersebut adalah rukun
shalat dan shalat tidak sah jika hal tersebut
terluput, haditsnya sangat banyak. Hadits-hadits tersebut tercantum dalam
buku-buku hadits, seperti Shahih Bukhari, Muslim, Sunan Arba’ah (Abu Daud,
Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) dan kitab-kitab lainnya, seperti hadits-hadits yang
telah kita sebutkan sebelumnya.
[di terjemahkan dari kitab Ta'zhimus Shalah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al Abbad]
—
Penerjemah: Amrullah Akadinta, ST.
Semoga dengan artikel ini kita dapat lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wassalamualaikum wr wb
Sumber : 'Tuma’ninah Dalam Shalat (2) —
Muslim.Or.Id'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar